Hadapi MEA, Genjot Pelatihan Ekspor Impor
BANDUNG, (PRLM) – Kian mendekatinya penerapan Masyarakat Ekonomi Asean, kemampuan serta pengetahuan pelaku usaha nasional harus ditingkatkan. Terutama berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penetrasi pasar ke negara Asean.
Hal tersebut dikatakan Direktur Laboratorium Manajemen Fakultas Ekonomi Unpad Aldrin Herwany menanggapi kesiapan Indonesia menghadapi MEA, di Bandung, Rabu (29/4/2015).
Aldrin menilai perlu digenjot pelatihan bagi pelaku usaha tanah air terkait ekspor dan impor. Pasalnya, sampai saat ini banyak pelaku usaha tanah air yang potensial namun tidak memiliki pengetahuan untuk melakukan penetrasi ke pasar Asean. Padahal dengan diterapkannya MEA maka ada sekitar 400 juta pasar lainnya yang terbuka.
“Makanya pelatihan ini menjadi penting agar pelaju usaha kita pun bisa mengambil manfaat yang optimal dari kerjasama ini,” katanya.
ia pun menambahkan untuk melindungi tanah air dari gempuran asing pasca diterapkannya MEA maka sertifikasi mutlak diperlukan. Pasalnya, jika tidak dilakukan maka pasar Indonesia yang besar ini akan menjadi sasaran empuk dari negara Asean lainnya.
“Termasuk sertifikasi bagi tenaga kerja. Harus ada standar atau persyarata khusus bagi mereka yang bermaksud bekerja di Indonesia. Agar tenaga kerja lokal tidak tergusur oleh tenaga kerja asing,” ujarnya.