INCOTERMS 2010
Dalam ketentuan minimal struktur sales contract, salah satu poin penting yang harus diatur secara tegas adalah mekanisme penyerahan barang (terms of delivery). Termin ini akan memberikan batasan yang tegas mengenai tanggung jawab biaya dan resiko yang harus ditanggung oleh masing-masing pihak.
Untuk menghindari adanya penafsiran ganda mengenai suatu klausul termin penyerahan barang sebaiknya para pelaku perdagangan menggunakan referensi Incoterms dari ICC (International Chamber of Commerce). Meskipun demikian harus diingat bahwa penggunaan Incoterms bukanlah suatu kewajiban. Pelaku perdagangan dapat saja menyusun klausul penyerahan barang secara bersama atau dapat saja memodifikasi termin Incoterms. Tentu saja hal ini harus secara tegas tertuang dalam sales contract.
Pengertian INCOTERMS 2010
Incoterms merupakan seperangkat peraturan yang dibuat untuk menyeragamkan penafsiran persyaratan perdagangan yang menetapkan hak dan kewajiban pembeli dan penjual dalam mekanisme penyerahan barang. Klausul-klausul dalam incoterms mengatur hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli terhadap hal-hal sebagai berikut:
- Syarat penyerahan barang dari penjual kepada pembeli.
- Pembagian resiko antara penjual dan pembeli.
- Tanggung jawab dalam perolehan ijin ekspor-impor.
Klausul-klausul penyerahan barang disajikan dalam bentuk yang memungkinkan penjual dan pembeli mengikuti langkah demi langkah dalam menentukan tanggung jawab mereka masing-masing.
Incoterms merupakan instrumen pengaturan perdagangan yang disusun oleh ICC. Secara historis, keberadaan Incoterms sudah cukup lama memberikan kontribusi positif bagi praktek perdagangan internasional. Pertama kali diimplementasikan tahun 1936 dan setiap dekade dilakukan evaluasi maupun perubahan dalam rangka mengadopsi praktek-praktek perdagangan yang semakin berkembang. Edisi termutakhir diimplementasikan sejak tanggal 1 Januari 2011, yang dikenal dengan nama Incoterms 2010.
Konsekuensi Terhadap Penggunaan Incoterms
Apabila dalam suatu sales contract digunakan pedoman penyerahan barang yang mengacu pada Incoterms, maka harus diperhatikan konsekuensi yang timbul dari penggunaan terminologi Incoterms. Moerjono (1993) memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan terminologi Incoterms.
- Sekalipun sales contract dapat disusun dengan kalimat yang lengkap, namun untuk menghindari kemungkinan terjadinya sengketa, tetap diperlukan adanya penunjukan terhadap pedoman yang telah bersifat universal, semacam incoterms tersebut. Hal ini akan memudahkan penafsiran, karena pedoman incoterms telah diadopsi dan digunakan secara universal.
- Bahwa ketentuan terminologi incoterms yang dibuat secara jelas dalam suatu perjanjian akan menghapuskan ketentuan incoterms yang bersifat umum. Sebagai contoh, apabila dalam kontrak dinyatakan “CIF Incoterms 2000 with All Risk Insurance”. Hal ini mengandung pengertian bahwa ketentuan kontrak tunduk pada klausul CIF incoterms 2000 dengan perluasan tanggung jawab dari sisi asuransi. Meskipun edisi terbaru incoterms 2010 telah terbit, namun perjanjian kontrak tetap harus berpedoman pada incoterms 2000.
- Suatu perjanjian kontrak hendaknya tidak hanya menggantungkan pada referensi Incoterms semata. Hal ini karena Incoterms hanya mengatur hal-hal yang menyangkut syarat penyerahan barang semata, khususnya tanggung jawab biaya dan resiko pengangkutan barang. Hal-hal yang menyangkut ketentuan-ketentuan pelanggaran terhadap sales contract, kesulitan penetapan pemilikan barang tidak dicover oleh Incoterms.
- Ketentuan terms of delivery incoterms yang paling baik bagi suatu pihak tidaklah diukur dari keberhasilan menggeser kewajiban kepada pihak lain. Faktor-faktor resiko, biaya, situasi dan kondisi, serta ketentuan yang berlaku di suatu negara turut menentukan pilihan atas terminologi delivery yang paling sesuai. Sebagai contoh:
- Kondisi pasar yang bersaing menghendaki harga yang kompetitif. Agar tidak membebani buyer, maka delivery cost sebaiknya harus menjadi bagian dari harga jual seller.
- Eksportir besar dengan volume ekspor yang reguler memiliki peluang untuk menekan biaya asuransi dan freight. Pilihan terms of delivery yang paling baik bagi eksportir adalah yang dapat memaksimalkan tanggung jawab terhadap delivery cost.
- Dalam memilih terms of delivery, buyer dan seller harus mempertimbangkan risiko-risiko seperti kehilangan, kerusakan, biaya tak terduga (demurrage dan detention), situasi politik dan keamanan, dan lain-lain.
Hal-hal Baru yang Diatur dalam INCOTERMS 2010
Incoterms 2010 merupakan bentuk penyesuaian terhadap incoterms versi tahun 2000 sejalan dengan perkembangan dunia perdagangan dan juga perkembangan teknologi. Beberapa hal baru yang diatur dalam Incoterms 2010 antara lain :
- Penyederhanaan kelompok terminologi menjadi dua kelompok saja, yaitu :
- Kelompok terminologi yang berlaku untuk semua moda transportasi (Rules for any mode or modes Transport)
- Kelompok terminologi yang berlaku untuk angkutan laut dan sungai saja (Rules for Sea and Inland Waterways Transportation)
- Menghilangkan terminologi DAF, DES, DEQ, dan DDU (yang semula diatur dalam incoterms 2000) dan menggantikannya dengan terminologi DAT dan DAP. Sehingga jumlah terminologi yang diatur dalam incoterms 2010 menjadi 11 termin saja.
Bagan Sederhana Struktur INCOTERMS 2010
Sumber Gambar: www.searates.com