Indonesia Targetkan Kenaikan Ekspor Hingga 300% Melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Vibiznews – Peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang ke-60 di Indonesia, pada 19-24 April 2015 diselenggarakan di 2 (dua) tempat yaitu Jakarta dan Bandung. Sekitar 3600 delegasi tamu undangan dari berbagai negara di seluruh dunia menginjakkan kaki nya di Indonesia. Tentu momen ini seharusnya dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekonomi yang ada. Menteri Perdagangan Indonesia, Rachmat Gobel misalnya, sangat berharap dengan diselenggarakannya KAA ini dapat mendorong pencapaian target peningkatan ekspor hingga sebesar 300 persen pada 2019 mendatang.
Sebagai informasi, total perdagangan negara Asia-Afrika memiliki kontribusi sebesar 42,6 persen dari total perdagangan dunia. Hampir 62 persen dari total perdagangan dari negara Asia-Afrika merupakan perdagangan antarnegara-negara Asia-Afrika. Indonesia menempati urutan ke-13 dari negara Asia-Afrika yang memiliki kontribusi terbesar terhadap perdagangan dengan dunia, dan urutan ke-12 sebagai kontributor terbesar terhadap perdagangan intra negara Asia-Afrika.
Hubungan multilateral antarnegara di Asia Afrika memang cukup baik, ekspor Indonesia misalnya sekitar lebih dari 70 persen ditujukan ke wilayah Asia dan hanya sekitar 3,5 persen menyasar wilayah Afrika. Sementara itu, pangsa impor Indonesia 76 persennya berasal dari wilayah Asia dan sebesar 3 persen dari Afrika. Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan 34 negara dan defisit dengan 71 negara di wilayah Asia-Afrika.
Namun hingga saat ini masih ada dua negara yang belum menjalin perdagangan dengan Indonesia, yakni Republik Demokratik Kongo (sebelumnya Zaire) dan Sao Tome. Terdapat 17 negara di Asia dan 29 negara di Afrika tempat Indonesia memiliki trend ekspor di atas 10 persen selama 2010-2014. Produk ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan pada tahun 2014 dibandingkan 2013 di wilayah Asia yaitu perhiasan, minyak sawit dan turunannya, otomotif, batu bara (lignite), logam mulia (emas), produk kayu (kayu lapis), besi dan baja (lembaran), komponen elektrik, rokok (tembakau, kretek, filter), cocoa butter, dan benang katun.
Sedangkan, untuk wilayah Afrika, produk ekspor Indonesia yang mengalami peningkatan pada 2014 dibanding 2013 adalah minyak sawit dan turunannya, perhiasan, bahan kimia (fertilizer), tekstil (beberapa jenis benang dan beberapa jenis garmen), farmasi, produk kayu (kayu lapis), produk higienis (detergen), alat transportasi laut, elektronik (kulkas), susu dan krim, serta produk olahan kakao.