Selamatkan Ekspor Nasional

Sumber: Bisnis

Bisnis.com, Jakarta — Kinerja perdagangan Indonesia pada awal tahun ini dibuka dengan prestasi yang agaknya cukup mengecewakan. Data BPS yang dirilis Senin (16/2) mengungkapkan nilai ekspor Indonesia selama bulan pertama tahun ini hanya mencapai US$13,30 miliar, turun 9,03% dibandingkan dengan Desember 2014.

Dibandingkan dengan Januari 2014, ekspor turun 8,09%. Koreksi ekspor ini disebabkan oleh kombinasi menurunnya ekspor nonmigas sebesar 8,51% dan ekspor migas sebesar 11,75%.

Adapun, penurunan ekspor migas disebabkan oleh koreksi tajam nilai ekspor minyak mentah sebesar 31,67%, mengikuti koreksi dari segi volume sebesar 30,81%.
Pada saat yang sama, impor Indonesia pada bulan lalu mencapai US$12,59 miliar, turun 12,77% dibandingkan dengan Desember. Dibandingkan dengan Januari tahun lalu, impor turun 15,59%.

Seperti halnya kinerja ekspor, impor Indonesia mengalami koreksi baik dari sisi migas dan nonmigas. koreksi terbesar dialami impor migas yang turun 37,59% dibandingkan dengan Desember 2014, atau turun 40,42% dibandingkan dengan Januari 2014.

Penurunan impor migas disebabkan turunnya impor minyak mentah, hasil minyak, dan gas, yang masing-masing mengalami kontraksi 32,75%, 41,61%, dan 53,68%.

Data-data itu jelas memperlihatkan bahwa kinerja perdagangan nasional pada Januari 2014 lebih dipengaruhi oleh laju penurunan impor yang lebih tajam. Penurunan impor inilah yang turut menopang capaian surplus perdagangan sebesar US$700-an juta sepanjang Januari.

Kondisi ini di satu sisi menguntungkan, tetapi di sisi lain bisa juga menjadi ancaman. Surplus yang terjadi saat ini jelas disebabkan penguatan dolar sehingga impor turun, dan tren penurunan harga minyak dunia, sehingga nilai impor turun. Jika tren ini berakhir, tentu dapat dibayangkan apa yang akan terjadi.

Harian ini perlu mengingatkan pemerintah untuk tidak terlena pada capaian surplus perdagangan pada bulan pertama tahun ini, yang jelas-jelas tidak disokong oleh penguatan ekspor. Bagaimana pun, pemerintah harus fokus pada penguatan ekspor, terutama ekspor nonmigas, melalui sejumlah cara yang sebetulnya sudah kerap digaungkan oleh pemerintah.

Pertama, restrukturisasi pasar ekspor. Jika menilik kinerja Januari tahun ini, volume ekspor tercatat turun akibat pelemahan permintaan di sejumlah negara, sejalan dengan perlambatan aktivitas ekonomi di negara terkait.

Ekspor nonmigas Indonesia ke sejumlah negara dan kawasan tercatat mengalami koreksi yang cukup besar pada Januari 2015 dibandingkan dengan Januari 2014, a.l. Australia (61,96%), China (40,47%), Uni Eropa (19,47%), dan Singapura (9,77%). Pada saat yang bersamaan, pengapalan ke sejumlah negara lainnya tumbuh, a.l. Taiwan (56,20%), India (28,84), dan Malaysia (23,76%).

Pemerintah seharusnya mulai menyusun ulang peta perdagangan dengan memaksimalkan potensi yang ada di sejumlah negara nontradisional, termasuk di negara-negara yang belum tergarap sama sekali.

Mengandalkan pasar-pasar utama, yang ekonominya masih lemah, ibarat bergantung pada akar lapuk yang suatu saat bisa tercerabut dari tanah. Kedua, diferensiasi produk ekspor. Harus dikatakan, ekspor Indonesia selama ini masih mengandalkan produk-produk barang mentah, yang belum mengalami pertambahan nilai. Dengan demikian, nilai ekspor yang diperoleh terbilang lebih kecil.

Beberapa komoditas ekspor, terutama yang berbasis pertambangan dan pertanian, juga masih berpatokan pada harga internasional. Ketika harga internasional naik, nilai ekspor pun ikutan terdongkrak. Namun, ketika harga di pasar internasional turun, ekspor kita pun ikut terciderai. Sekali lagi, kondisi ini ibarat bergantung pada dahan yang lemah.

Ketiga, percepatan program substitusi impor. Kita beruntung karena masih mencatat surplus pada Januari, kendati dipengaruhi oleh kondisi rupiah dan harga minyak mentah.

Namun, tentu saja kondisi tersebut tidak berlangsung permanen. Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk memulai program substitusi impor. Impor sejumlah komoditas, terutama yang bisa dihasilkan dalam negeri, perlahan-lahan harus dikurangi.

Harapannya, berbagai upaya itu akan mendongkrak kinerja ekspor nasional pada bulan-bulan mendatang. Kita bisa!

Leave a reply

Your email address will not be published.

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

CAPTCHA *